Mengapa Kau
tak mengerti bahasa tubuh
Kau tak mengerti
tatapan mata
Kau tak
mengerti…
Untuk yang kesekian
kalinya
Matahari
terbenam dan terbit kembali
Sama kesekian
kalinya
Kau tak jua
mengerti sinyal-sinyal yang kukirim padamu
Lewat kicau
burung
Lewat rinai
hujan
Lewat embun pagi
Lewat daun-daun
kering yang berguguran
Lewat sunyi yang
perlahan hilang di antara kokok ayam
Kau tak
mengerti…
No comments:
Post a Comment