Tuesday, February 2, 2016

MULAI PADAM


Samalona!
Ia pergi, mengapa kau tak menahannya?
Aku rindu
sesaki dada
Kekasih hati
jauh berkelana

Wajahmu selalu terbayang
Ah, kadang samar
Dibawah rembulan bahkan kau sudah tak kelihatan

Aku mulai bingung
Bagaimana lagi aku harus menjaga cinta ini
Sedang api dihatiku perlahan padam
Meski kuselimuti dengan ribuan telapak tangan

Kembalilah, sayangku
Sebelum cintaku habis dimakan waktu

No comments:

Post a Comment