Musim semi menyeruak menyebar kerinduan
Sendiri
mengucap cinta
Kekasih
entah siapa
Disenja
sore
Saat
langit belajar jadi jingga
Kau tidak
lagi tersenyum
Ternyata
kau lebih suka siang dari pada malam
Sementara
aku melankolis yang lebih suka malam tanpa kupu-kupu dan warnanya
Musim
gugur kembali tiba-tiba
Menyingkap
tentangmu lagi
Kau
tetap tak tersenyum
Ternyata
kau sang perfeksionis yang lebih suka bunga-bunga bermekaran
Sementara
aku sang penikmat gairah daun-daun berguguran
O,
purnama
Dimana
cinta yang kau janjikan untukku
No comments:
Post a Comment