Tuesday, February 2, 2016

KANAK-KANAK



Aku ingin kembali
seperti kanak-kanak
Saat kau dan aku  pertama kali jatuh cinta
Kita mengais-ngais rasa sayang
Dibawah jembatan gantung
Pertama kali kucumbu bibirmu mesra
Walau rasa itu dipertanyakan
Cinta atau nafsu remaja belaka

Dengan warna gemerlapan
bulan, jalan raya dan kendaraan yang berlalu lalang
menembus raga dan membakar gairah
Kita telanjang dan saling memandangi diri
dengan alasan kesetiaan
Kita memulai percintaan yang asing
yang begitu menggairahkan

Saat hendak kucumbu bibirmu
Saat jemariku mulai nakal meraba punggungmu
Angin tersedu
Aku tersentak
Waktu begitu dingin
menjalar persendian
Kulempar kembali pakaianmu
Kupasang pelan-pelan
Sembari memenjarakan birahiku
Tepat ditanah pijakan lututku

Seperti seorang pendekar dimedan perang
Waktu adalah keniscayaan dan tak pernah renta
Pedang terus dihunus dan tak pernah menyerah
Kita mengikis-ngikis kehidupan
Memainkan kecemasan
Melawan sepi bersimbiosis dengan ruang
Masa kanak-kanak berakhir setelah itu
Kau dan aku tak memiliki kisah lagi

Malam terus larut
Nyanyian surgawi seruling firdaus makin melenting
menyayat pesakitan
Rindu tetaplah rindu butuh pengobatan
Mungkinkah ada jalan pertemuan?

Masa kanak-kanak manis tapi berakhir juga
Aku hanya mengenang kembali
Ciuman bibirmu
yang belum usai dikecup bibirku

No comments:

Post a Comment