Kau
mengutukku jadi Kristal
lalu
kau pajang diruang tamu
membiarkan
orang-orang memandangku
Kaupun
dengan bangga berkata
‘’dia
adalah budak cintaku’’
Sambil
menunjuk kearah batang hidungku
Aku
tak bisa melakukan apa-apa
kecuali
memandang kau berlalu-lalang seperti metromini
Kadang
kau berhenti dihadapanku dan menanyakan ‘’mau kemana mas?’’
kemudian
kau tertawa terbahak-bahak
Ribuan
tahun aku tetap jadi kristal diruang tamumu
dan
kau tetap jadi metromini yang terbahak-bahak dihadapanku
Aku
ataukah kau
yang
jadi budak cinta?
No comments:
Post a Comment