Tuesday, February 2, 2016

SEPASANG MATA


Di ruang persegi ini
lampu-lampu padam
seolah memperingati kematian
sambil berbisik kata-kata kerinduan

Sepasang mata terbayang
sambil mengucap maaf ia menundukkan pandangan
Malu-malu kutundukkan juga pandangan
sambil mencuri-curi kesempatan bertatapan dengan matanya yang menawan

            ‘‘Diruang persegi ini
            ia menggigil
            aroma kamboja menyeruak bersama datangnya angin ribut
            aku terlempar
            ia terlempar
            kulihat matanya sayu
             ‘Selamat jalan’ katanya tanpa senyuman’’

Aku hanya diam
Menggigil sepanjang malam

No comments:

Post a Comment