Di ruang persegi ini
lampu-lampu padam
seolah
memperingati kematian
sambil berbisik
kata-kata kerinduan
Sepasang mata terbayang
sambil mengucap
maaf ia menundukkan pandangan
Malu-malu
kutundukkan juga pandangan
sambil mencuri-curi
kesempatan bertatapan dengan matanya yang menawan
‘‘Diruang persegi ini
ia menggigil
aroma kamboja menyeruak bersama
datangnya angin ribut
aku terlempar
ia terlempar
kulihat matanya sayu
‘Selamat jalan’ katanya tanpa senyuman’’
Aku hanya diam
Menggigil
sepanjang malam
No comments:
Post a Comment